nemobeef.com
Demi memproduksi daging secara maksimal dengan kualitas yang memuaskan, sapi potong dipelihara dengan berbagai sistem pemeliharaan. Terdapat 3 sistem pemeliharaan sapi potong, yakni sistem pemeliharaan intensif, ekstensif, dan semi intensif. Masing-masing sistem pemeliharaan tersebut memiliki sejarah tersendiri yang berkaitan dengan perkembangan peradaban manusia.
Sistem Pemeliharaan Intensif. Sistem pemeliharaan intensif adalah pemeliharaan sapi di kandang dengan faktor lingkungan biotik serta abiotik yang dikontrol sepenuhnya oleh manusia. Faktor lingkungan biotik yang dimaksud adalah pakan, bakteri, virus, serta pekerja. Sedangkan faktor lingkungan abiotik adalah kandang, limbah, peralatan kandang, tempat pakan, tempat minum, dll. Sistem pemeliharaan intensif adalah sistem pemeliharaan modern, ditemukan pada abad ke 19 seiring dengan perkembangan teknologi dan sains, khususnya vaksin dan vitamin untuk ternak. Dengan pengontrolan penuh terhadapi faktor lingkungan, diharapkan dapat dihasilkan produk daging berkualitas tinggi nan bebas penyakit dalam waktu yang relatif singkat dibanding sistem pemeliharaan lainnya. Sistem ini memungkinkan pemeliharaan ternak dalam kuantitas yang besar di lahan yang sempit. Terlepas dari perannya dalam memenuhi kebutuhan bahan pangan secara efektif dan efisien, sistem pemeliharaan intensif menuai kontra terkait kesejahteraan hewan/animal welfare, andilnya dalam memunculkan virus-virus baru, serta dampaknya terhadap lingkungan.
Sistem Pemeliharaan Ekstensif. Sistem pemeliharaan ekstensif adalah sistem pemeliharaan sapi di luar kandang. Sapi dibiarkan merumput hingga beristirahat di padang penggembalaan. Biasanya disediakan tempat bernaung alami (pohon) atau buatan. Sistem pemeliharaan ekstensif adalah sistem pemeliharaan sapi potong secara tradisional. Tantangan terbesar dari pemeliharaan secara ekstensif adalah pengendalian lingkungan, khususnya berkaitan dengan penyakit. Input usaha dengan sistem pemeliharaan ekstensif tergolong rendah dibanding sistem pemeliharaan intensif. Sistem ini banyak digunakan di negara-negara seperti Afrika, serta Australia. Di Indonesia sendiri, sistem pemeliharaan sapi potong secara ekstensif bisa ditemukan di daerah-daerah yang memungkinkan terdapatnya padang penggembalaan seperti Bali, Nusa Tenggara Timur, dan Nusa Tenggara Barat.
Sistem Pemeliharaan Semi-intensif. Sistem pemeliharaan semi-intensif adalah perpaduan dari pemeliharaan secara intensif dan ekstensif. Sapi dibiarkan merumput pada pagi hari lalu pada sore hari ia dimasukkan kembali ke kandang. Keuntungan dari sistem pemeliharaan semi-intensif adalah membutuhkan lebih sedikit energi dibanding sistem pemeliharaan intensif, membutuhkan lahan lebih sedikit dibanding sistem pemeliharaan ekstensif, ternak masih bisa bergerak bebas dan bertingkah laku secara alami, serta masih terdapat kesempatan untuk memanajemen kesehatan ternak.
No comments:
Post a Comment