Thursday, December 22, 2016

Mengenal FH, Sapi Asal Eropa

guptadairy.com

Apa yang terbayang di otakmu ketika mendengar kata ‘sapi perah’? Hmm, biar ku tebak. Paling tidak kamu pasti membayangkan segelas susu pasteurisasi yang rasanya lezat nan bergizi itu. Paling tidak kamu pasti membayangkan penampakan sapi berwarna hitam-putih yang biasa nongol menghiasi kemasan karton produk susu. Mari berkenalan dengan sosok ikonik di dunia sapi perah dunia, yakni sapi FH.
Ketika imigran dari Eropa menetap di Belanda pada 2000 tahun lalu, mereka menginginkan sapi yang bisa berproduksi tinggi di kondisi iklim Belanda. FYI, Belanda adalah negara dua musim dengan stok pakan ternak yang terbatas. Akhirnya mereka mengawin-silangkan sapi hitam asal Batavian dengan sapi putih asal Friesian. Hasilnya? Lahirlah sapi dengan corak bulu bertotol paduan warna hitam dan putih yang dinamakan Holstein-Friesian atau lebih singkatnya disebut Holstein. Di Indonesia sendiri, sapi ini sering kita sebut sebagai sapi FH.
Sapi FH ini memiliki karakteristik yang sangat cocok dengan kondisi iklim Belanda. Ia mampu berproduksi tinggi dengan sumber pakan terbatas, produksinya pun berlangsung di segala musim. Susu yang dihasilkan sapi FH ini juga memiliki kandungan protein tinggi dan lemak yang rendah. Diketahui, rata-rata produksi susu sapi FH bisa mencapai 25000 pounds atau setara dengan 11.339,81 kg. Di Indonesia sendiri sapi FH bisa menghasilkan 20 liter susu/hari, tetapi rata-rata produksi 10 liter/hari atau 3050 kg susu setiap 1 masa laktasi.
Karakteristik sapi FH yang unggul ini membuat sapi FH banyak digemari. Tahun 1852, Winthrop Chenery, peternak asal Massachusetts memesan sapi FH untuk dikembangkan di Amerika. Persebarannya sapi FH di dunia tidak terlepas dari peran Inseminasi Buatan (IB). Pada akhir tahun 1940 teknik pembekuan semen telah sempurna, hal ini membuat perkembangbiakan sapi FH di seluruh negeri jadi memungkinkan. Diketahui 85% kelahiran sapi FH yang ada merupakan hasil dari perkawinan buatan. Kini sapi FH telah tersebar ke berbagai negara di seluruh penjuru dunia. Keunggulannya dalam hal produksi dan adaptasi banyak diminati oleh peternak, susunya juga disukai baik karena rasa maupun nutrisi. Kini, apabila melihat sapi FH dijadikan ikon produk susu maupun olahan-olahan yang lainnya, kita tidak akan heran lagi. Sebab sapi FH telah menjadi bagian penting  kebudayaan minum susu di dunia.  

No comments:

Post a Comment

author
Reyki Reyvalda
Sedikit bisa desain, resep mengbal, bageur, bener, pinter. Mau kaos hadé? Cék didieu lur!