Pola tingkah laku ayam (etologi ayam) pada umumnya sama, yaitu mudah kaget, ketakutan, dan berusaha untuk melarikan diri menjauh dari objek yang mendatanginya, bahkan mereka tidak jarang melukai dirinya dengan mengepakkan sayap, lari, dan terbang bertabrakan dengan sesamanya. Adapula yang mematuk bahkan menyerang objek yang dianggap meresahkan dirinya. Tingkah laku ini diturunkan dari tetuanya dalam upaya mempertahankan diri dari pemangsa ketika mereka masih hidup liar.
1. Tingkah laku reproduksi
Ketika ayam betina hendak bertelur, mereka gelisah mencari tempat yang nyaman untuk bertelur. Selain itu dapat dilihat sifat menyerang ketika induk ayam sedang mengasuh anak-anaknya. Perilaku bertelur dan mengeram ayam lokal juga sering terjadi menggunakan sarang yang sama dengan induk yang lain. Tingkah laku seperti ini tentunya sangat mengganggu ayam yang sedang bersarang. Sifat berlaga pada ayam jantan masih sering terlihat ketika mereka saling berhadapan, terutama pada ayam yang belum saling mengenal. Ayam betina pun demikian.
2. Tingkah laku dominasi hierarki
Ayam terkadang menjadi lebih agresif ketika berhadapan dengan individu yang dianggapnya lebih lemah atau lebih kecil. Hubungan antar individu yang berusaha menghindari perkelahian (sub-ordinat) dengan individu yang agresif (dominan) disebut dominasi sosial. Hubungan seperti ini terjadi dalam suatu kelompok yang dinamakan dominasi hierarki atau alur pematukan sesama (peck order). Dalam dominasi hierarki, ayam yang paling dominan suka mematuk ayam sub-ordinat, kemudian ayam sub-ordinat suka mematuk pula ayam yang lebih rendah dari statusnya, begitu seterusnya. Pada tingkatan ayam yang paling bawah akan mendapat patukan dari hampir semua ayam yang diatas dari hierarki tersebut. Pada kelompok ayam yang sudah saling mengenal, biasanya mereka tidak begitu agresif. Tingkah laku mematuk ini memberikan beberapa pertimbangan seperti luas kandang yang harus disediakan sehingga ayam sub-ordinat dapat melarikan diri menghindar dari patukan ayam dominan.
3. Tingkah laku penyerangan
Tingkah laku antara individu ayam dalam suatu kelompok yang menyerupai penyerangan (aggresion) adalah pematukan bulu (feather pecking). Patuk bulu ini mirip dengan gerakan makan, yaitu bulu dari salah satu ayam dipatuk oleh ayam lain dan dicabut bahkan kadang-kadang sampai dimakan. Pencabutan bulu seperti ini akan mengakibatkan pendarahan pada pangkal bulu dan darah yang terlihat sangat menarik ayam yang lain, sehingga beramai-ramai mematuk dan memakan darah dari ayam yang tercabut bulunya. Kejadian patuk bulu ini paling sering terjadi di bagian ekor. Ada lima tipe patuk bulu, yaitu:
1. Pematukan agresif
2. Pematukan pelan-pelan tanpa mencabut bulu
3. Pematukan intensif hingga terjadi pencabutan bulu
4. Penggundulan bulu
5. Pematukan ekor
4. Tingkah laku terhadap suhu kandang
Sebagai respon pada suhu kandang, anak ayam akan bergerombol untuk menghangatkan tubuh apabila suhu ruangan dibawah suhu nyaman dan akan mencoba memisahkan diri dari gerombolan apabila suhu ruangan terlalu hangat. Apabila disediakan sumber pemanas dalam kandang dan suhu terlalu hangat, maka anak ayam akan menjauh dari sumber pemanas serta akan bergerombol mendekat apabila suhu ruangan mulai dingin. Sementara untuk ayam muda dengan bulu penutup tubuh yang lebih sempurna dan suhu ruangan melebihi suhu nyaman maka akan menjauhkan diri dari kerumunan. Bertambah lebatnya bulu penutup tubuh ayam maka ayam semakin kuat untuk melindungi diri dari udara dingin. Sedangkan untuk mempertahankan tubuh dari cekaman panas, ayam akan bernapas terengah-engah (panting) dengan menurunkan kedua sayap dan berusaha mencari tempat yang jauh dari sumber panas.
1. Tingkah laku reproduksi
http://www.poultryhub.org/
Ketika ayam betina hendak bertelur, mereka gelisah mencari tempat yang nyaman untuk bertelur. Selain itu dapat dilihat sifat menyerang ketika induk ayam sedang mengasuh anak-anaknya. Perilaku bertelur dan mengeram ayam lokal juga sering terjadi menggunakan sarang yang sama dengan induk yang lain. Tingkah laku seperti ini tentunya sangat mengganggu ayam yang sedang bersarang. Sifat berlaga pada ayam jantan masih sering terlihat ketika mereka saling berhadapan, terutama pada ayam yang belum saling mengenal. Ayam betina pun demikian.
2. Tingkah laku dominasi hierarki
http://www.backyardchickens.com/
Ayam terkadang menjadi lebih agresif ketika berhadapan dengan individu yang dianggapnya lebih lemah atau lebih kecil. Hubungan antar individu yang berusaha menghindari perkelahian (sub-ordinat) dengan individu yang agresif (dominan) disebut dominasi sosial. Hubungan seperti ini terjadi dalam suatu kelompok yang dinamakan dominasi hierarki atau alur pematukan sesama (peck order). Dalam dominasi hierarki, ayam yang paling dominan suka mematuk ayam sub-ordinat, kemudian ayam sub-ordinat suka mematuk pula ayam yang lebih rendah dari statusnya, begitu seterusnya. Pada tingkatan ayam yang paling bawah akan mendapat patukan dari hampir semua ayam yang diatas dari hierarki tersebut. Pada kelompok ayam yang sudah saling mengenal, biasanya mereka tidak begitu agresif. Tingkah laku mematuk ini memberikan beberapa pertimbangan seperti luas kandang yang harus disediakan sehingga ayam sub-ordinat dapat melarikan diri menghindar dari patukan ayam dominan.
3. Tingkah laku penyerangan
http://www.chooks.co.nz/
1. Pematukan agresif
2. Pematukan pelan-pelan tanpa mencabut bulu
3. Pematukan intensif hingga terjadi pencabutan bulu
4. Penggundulan bulu
5. Pematukan ekor
4. Tingkah laku terhadap suhu kandang
http://www.cobb-vantress.com/
Sebagai respon pada suhu kandang, anak ayam akan bergerombol untuk menghangatkan tubuh apabila suhu ruangan dibawah suhu nyaman dan akan mencoba memisahkan diri dari gerombolan apabila suhu ruangan terlalu hangat. Apabila disediakan sumber pemanas dalam kandang dan suhu terlalu hangat, maka anak ayam akan menjauh dari sumber pemanas serta akan bergerombol mendekat apabila suhu ruangan mulai dingin. Sementara untuk ayam muda dengan bulu penutup tubuh yang lebih sempurna dan suhu ruangan melebihi suhu nyaman maka akan menjauhkan diri dari kerumunan. Bertambah lebatnya bulu penutup tubuh ayam maka ayam semakin kuat untuk melindungi diri dari udara dingin. Sedangkan untuk mempertahankan tubuh dari cekaman panas, ayam akan bernapas terengah-engah (panting) dengan menurunkan kedua sayap dan berusaha mencari tempat yang jauh dari sumber panas.
No comments:
Post a Comment