Fowl pox (FP) adalah penyakit virus pada ayam, kalkun dan banyak burung lainnya, ditandai dengan lesi kulit dan / atau lesi difteri mantel lendir dari saluran pencernaan dan pernapasan bagian atas. FP ditemui dalam bentuk baik kulit atau difteri atau keduanya. Dalam kebanyakan wabah, bentuk kulit yang berlaku. Lesi bervariasi sesuai dengan tahap perkembangan: papula, vesikel, pustula atau remah. Lesi biasanya terjadi di wilayah kepala.
FP disebabkan oleh virus DNA epitheliotropic dari genus Avipox, keluarga Poxviridae. Beberapa jenis virus (strain) diantaranya: virus cacar unggas, kalkun cacar virus, merpati cacar virus, kenari virus cacar dll, berbeda dalam aspek patogen dan imunogenik. Virus sangat tahan terhadap faktor lingkungan dan bisa bertahan selama beberapa bulan.
Sering terjadi juga mukosa konjungtiva, terluka oleh virus cacar, merupakan pintu masuk untuk kontaminasi tambahan (£. Coli, Staphylococcus spp. Dll) dan pengembangan komplikasi. Infeksi ini disebarkan oleh penyebaran virus melalui deskuamasi remah yang mengandung itu. Beberapa nyamuk dan menyusui darah arthropoda juga bisa mendistribusikan virus. Nyamuk tetap infektif selama beberapa minggu. Masa inkubasi dari 4 sampai 10 hari. Penyakit ini menyebar perlahan dan berminggu-minggu bisa lulus antara kemunculannya dan terjadinya wabah parah.
Diphtheritic terlihat seperti plak keputihan atau kekuningan yang disimpan dan tumbuh di mantel lendir dari rongga bukal dan hidung, sinus, laring, faring, trakea atau esofagus (panah). Diagnosis dibuat pada lesi kulit dan difteri yang khas. Pencegahan ini dilakukan dengan vaksinasi yang dapat dilakukan pada usia berapa pun, jika perlu.
http://thepoultryguide.com/
FP disebabkan oleh virus DNA epitheliotropic dari genus Avipox, keluarga Poxviridae. Beberapa jenis virus (strain) diantaranya: virus cacar unggas, kalkun cacar virus, merpati cacar virus, kenari virus cacar dll, berbeda dalam aspek patogen dan imunogenik. Virus sangat tahan terhadap faktor lingkungan dan bisa bertahan selama beberapa bulan.
Sering terjadi juga mukosa konjungtiva, terluka oleh virus cacar, merupakan pintu masuk untuk kontaminasi tambahan (£. Coli, Staphylococcus spp. Dll) dan pengembangan komplikasi. Infeksi ini disebarkan oleh penyebaran virus melalui deskuamasi remah yang mengandung itu. Beberapa nyamuk dan menyusui darah arthropoda juga bisa mendistribusikan virus. Nyamuk tetap infektif selama beberapa minggu. Masa inkubasi dari 4 sampai 10 hari. Penyakit ini menyebar perlahan dan berminggu-minggu bisa lulus antara kemunculannya dan terjadinya wabah parah.
Diphtheritic terlihat seperti plak keputihan atau kekuningan yang disimpan dan tumbuh di mantel lendir dari rongga bukal dan hidung, sinus, laring, faring, trakea atau esofagus (panah). Diagnosis dibuat pada lesi kulit dan difteri yang khas. Pencegahan ini dilakukan dengan vaksinasi yang dapat dilakukan pada usia berapa pun, jika perlu.
No comments:
Post a Comment