http://disehat.com/
Ayrshire cattle adalah jenis sapi perah yang berasal dari daerah Ayr, Skotlandia, Britania Raya. Diperkirakan ia ditemukan pada akhir abad 17, asal usul persilangannya tidak diketahui hingga saat ini. Pola bulunya menyerupai sapi FH, yakni berwarna putih dengan semburan warna cokelat kemerahan. Ayrshire adalah sapi kelas medium, beratnya berkisar antara 450-600 kg. Temperamennya tenang, ia mampu berproduksi baik di berbagai iklim, khususnya di daerah Skotlandia. Produksi susunya sejumlah 8500 hingga 10.000 liter per satu masa laktasi.
Brown Swiss adalah sapi perah asal Switzerland dengan produksi susu terbanyak kedua setelah sapi FH. Brown Swiss termasuk dalam kelas besar/large, berat betinanya berkisar antara 590-640 kg, sedangkan berat pejantan bisa mencapai 910 kg. Warna bulunya putih, abu-abu, hitam, hingga kecoklatan. Keunggulan Brown Swiss adalah adaptasinya yang baik serta mampu berproduksi tanpa banyak perawatan.
Busa Cattle berasal dari Balkan, telah ada sejak zaman Neolitikum. Ciri-ciri fisiknya bervariasi mulai dari merah, abu-abu, hingga hitam. Beratnya berkisar antara 230-430 kg. Mereka resisten terhadap penyakit, bisa dipelihara dengan manajemen minim, dan produktif meski ukurannya kecil. Produksi susunya sejumlah 1400 kg/masa laktasi. Keunikan sapi dwiguna ini adalah ia tertib dengan membuang kotorannya pada satu tempat saja, tidak menyebar seperti sapi-sapi lainnya.
Canadienne Cattle dikembangkan di Kanada setelah diimpor dari Britania antara abad ke 16 dan 17, namun sekarang populasinya langka. Karakteristik fisiknya adalah berwarna hitam dengan paduan cokelat, berat berkisar antara 400-800 kg, bentuk kepala panjang, serta profil tubuh yang berkarakter.
Dairy Shorthorn/Milking Shorthorn adalah persilangan dari sapi Teeswater dan Durham dari Inggris pada akhir abad ke 18. Karakteristik fisiknya adalah bulu berwarna merah, putih, atau perpaduan keduanya, berat berkisar antara 550-650 kg untuk betina. Temperamennya jinak dan mudah pemeliharaannya. Populasinya kini sudah jarang, transfer embrio digunakan untuk mengembangkan populasinya.
Dexter Cattle adalah jenis sapi dwiguna yang berasal dari Irlandia dan ditemukan pada abad ke 18. Sapi ini termasuk kecil, beratnya hanya 350-460 kg, bulunya berwarna merah, hitam, dan kecoklatan. Ia disukai sebagai ternak keluarga karena ukurannya serta penanganannya yang mudah, produksi susunya juga dinilai cukup memenuhi kebutuhan keluarga kecil.
Guernsey Cattle berasal dari Guernsey, hasil domestikasi sapi-sapi terbaik di Prancis. Karakter fisiknya adalah bulunya berwarna keemasan dengan paduan warna putih, beratnya berkisar antara 640-900 kg. Susunya mengandung lemak yang tinggi. Seperti FH, sapi ini merupakan pemroduksi susu yang efisien.
Holstein-Friesian Cattle/FH adalah sapi yang berasal dari Belanda, merupakan hasil persilangan sapi Batavian dan Friesian. FH memiliki bulu bercak besar hitam dan putih. FH adalah sapi perah yang paling banyak dikembangkan di dunia saat ini karena adaptasinya yang baik serta efektivitasnya dalam mengubah pakan menjadi susu. Produksi susunya di Indonesia bisa mencapai 20 liter/hari.
Illawarra Cattle adalah sapi asli Australia dengan ciri-ciri warna bulu merah, putih, kadang juga perpaduan keduanya, bulunya cenderung berwarna gelap, serta bertanduk pendek. Sapi dwiguna ini bisa menghasilkan 40 liter susu sehari, dengan kandungan protein tinggi. Ia memiliki adaptasi serta temperamen yang baik.
Irish Moiled adalah sapi dwiguna asli Irlandia yang sejak tahun 1970 populasinya mulai langka. Ciri fisiknya adalah bulu berwarna kemerahan dengan bercak-bercak putih di seluruh tubuh. Bobot badan bisa mencapai 650 kg. Ia disukai karena umurnya yang panjang, mudah dalam pengembangbiakan, serta kemampuannya berproduksi dalam suhu dingin yang ekstrim.
Jersey Cattle adalah sapi yang berasal dari Pulau Jersey, terkenal karena susu serta produk menteganya yang lezat nan berkualitas. Warna bulunya cokelat keemasan, berat betina berkisar antara 360-550 kg sedangkan 550-820 kg untuk pejantan. Sapi Jersey diakui sebagai produsen susu terbanyak diantara sapi-sapi perah yang lain, ia juga merupakan pemakan yang efisien. Ia mudah untuk dikembangbiakkan serta mampu beradaptasi baik di cuaca panas.
American Milking Devon awalnya merupakan sapi asal Inggris yang dibawa ke Amerika Utara pada tahun 1600-an. Sapi jenis dwiguna ini memiliki bulu merah dengan tanduk putih bergaris hitam di ujungnya. Bobot betinanya berkisar antara 500-730 kg. Temperamen American Milking Devon bergantung pada perlakuan, ia memiliki masa hidup yang panjang, mampu memproduksi susu dengan kualitas pakan yang tergolong rendah, ia juga mudah untuk dikembangbiakkan.
Norwegian Red merupakan hasil persilangan antara beberapa sapi seperti Ayshires, Swedish Red-and-Whites, Friesian, serta Holstein pada tahun 1961. Norwegian Red betina memiliki bobot rata-rata 495 kg sedangkan pejantan 900 kg. Bulunya berwarna merah kecoklatan berpadu dengan putih, ia memiliki postur daging yang kokoh. Produksi susunya mencapai 5804 kg/masa laktasi.
Red Poll berasal dari Inggris, ia dikembangkan pada abad 18 dan merupakan sapi dwiguna. Warna tubuhnya cokelat gelap, bobotnya berkisar antara 550-820 kg. Ia dikenal sebagai penghasil karkas serta susu yang baik. Ia memiliki temperamen yang tenang dan mudah ditangani.